Video Klip Terbaru Le Serafim Dikecam Netizen

Grup K-pop Le Sserafim telah merilis video musik untuk lagu “EASY” pada Senin, 19 Februari 2024 kemarin. Namun, video tersebut dikecam oleh netizen dan menimbulkan kontroversi.

“EASY” merupakan lagu utama dari album mini milik Le Sserafim dengan judul yang sama. FEARNOT, sebutan penggemar Le Sserafim, merayakan kembalinya sang idola ke industri musik setelah perilisan terakhirnya dengan lagu “Perfect Night” pada Oktober 2023.

Meski begitu, comeback Le Sserafim kali ini diwarnai dengan kontroversi karena video musiknya. Banyak warganet yang mengecam dan meminta HYBE LABELS, agensi yang menaungi grup tersebut, untuk segera bertindak.

Semua itu berawal dari salah seorang netizen yang membuat postingan mengenai keluhannya terhadap video musik “EASY” milik Le Sserafim. Menurutnya ada beberapa unsur dalam video tersebut yang diambil dari sebuah agama, namun ditampilkan dalam bentuk modifikasi sehingga dinilai kurang menghormatinya.

Postingan itu sempat terhapus beberapa kali, karena ada dugaan para penggemar yang melaporkannya. Namun, sebagian besar netizen berkomentar agar penggemar Le Sserafim untuk sadar terhadap apa yang sedang dikeluhkan.

Diketahui bahwa Le Sserafim melakukan syuting video musik “EASY” di sebuah gereja bernama Immanuel Presbyterian Church, California, Amerika Serikat. Walau tempat tersebut memang digunakan sebagai lokasi syuting, namun netizen menilai bahwa konsep yang digunakan menurunkan nilai sebuah gereja yang merupakan tempat ibadah.

Dari video musik itu, bisa dilihat para anggota Le Sserafim menari di depan sebuah altar dengan hiasan di belakangnya. Dalam kepercayaan umat Katolik, altar merupakan tempat yang sangat sakral. Untuk berada di depan altar, setiap orang harus mengenakan pakaian yang rapi dan sopan. Berbeda dengan Le Sserafim yang mengenakan pakaian terbuka di sana.

Salah seorang penggemar K-Pop yang beragama Katolik, menceritakan sejumlah hal yang dianggap video klip itu menyimpang. Sebab, tempatnya sangat sakral dan aksesories yang juga memiliki makna yang mendalam. Cuitan tersebut di unggah oleh akun X @annyeonglian.

Ada beberapa poin yang ia jelaskan. Salah satunya Altar yang digunakan dalam video klip tersebut. Dalam agama Katolik, Altar merupakan tempat sakral dan merupakan meja perjamuan dan Misa.

“Altar dalam Agama Katolik merupakan tempat yang sangat sakral. Kami sebagai umat Katolik jika ingin ke depan Altar harus berpakaian rapih dan sopan. Sekaligus Altar merupakan meja perjamuan Tuhan dan dalam Misa umat Allah dihimpun di sekeliling Altar untuk mengambil bagian dalam perjamuan itu.” Cuit @annyeonglian.

Poin kedua yaitu soal lambang Hati Kudus Yesus. Dalam agama Katolik, simbol itu memiliki makna yang mendalam. Poin ketiga yang disorot yaitu Misdinar.

Biasanya peralatan Misa seperti Wiruk, Salib, & Lilin ini di gunakan pada saat Perayaan Ekaristi/Hari penting seperti Misa Arwah, Adorasi Ekaristi, dan sebagainya. Keempat yaitu peralatan Misa. Empat poin yang dijelaskan itu semua ada di video klip LE SSERAFIM.

Akun tersebut mengakui memang syutingnya pasti sudah di izinkan pihak Gereja. Walau begitu, hal ini tetap dianggap salah.

“Mereka shooting di situ tapi udah di ijinin pastinya. Ya aku tau kok. Tapi menurutku pribadi, mau diijinin atau ga ini tetap salah. Bukan salah di tempat mereka bikin shooting tapi yang salah adalah cara mereka menghormati di mana mereka berada.” Lanjut @annyeonglian.

Ia pun meminta pihak agensi untuk menghapus video klip tersebut, karena dinilai menghina agama Katolik.

“Udah gabisa komen. Please take down MVnya. Ini beneran parah banget.” Pungkas @annyeonglian.

Sementara itu, video musik Le Sserafim dari lagu “EASY” itu telah ditonton hampir sebanyak 30 juta kali. Hingga saat ini, masih belum ada tanggapan dari HYBE LABELS mengenai kecaman yang dilayangkan oleh netizen.

Ternyata hal serupa juga pernah menimpa penyanyi Sabrina Carpenter untuk video musik lagu “Feather”. Akibatnya, seorang pendeta Katolik dicopot dari tugas administratifnya karena video tersebut. Hal itu karena dinilai tidak mengikuti kebijakan keuskupan mengenai pembuatan film di Gereja yang mencakup peninjauan adegan dan naskah.

Sama halnya dengan Le Sserafim, ada bagian dalam video musik itu yang menampilkan Sabrina Carpenter menari di sekitar altar gereja dengan dihiasi dengan memorabilia untuk pemakaman seorang pria yang pernah bertindak kurang sopan kepadanya.