Ibunda Dede Yusuf Meninggal Dunia

Ibunda dari Wakil Ketua Komisi II DPR RI dan artis Dede Yusuf, Siti Rahayu Effendi, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis dini hari, di Jakarta. Dede Yusuf mengumumkan kepergian Rahayu Effendi melalui Instagram Story-nya. Ia mengunggah ucapan belasungkawa dari sebuah partai politik untuk sang ibunda.

“Keluarga Besar DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Menyampaikan Turut Berduka Cita atas wafatnya Rahayu Effendi, ibunda dari Dede Yusuf M effendi, Kamis 28 November 2024. Semoga Allah menerima amal ibadahnya dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.” Demikian ungkapan belasungkawa tersebu

Sosok aktris legendaris itu wafat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) pada pukul 04.38 WIB. Kabar tersebut salah satunya diunggah putri dari Dede Yusuf, Kaneishia Lathifa Zahra melalui akun Instagram-nya.

“Mohon doanya agar amal dan ibadah almarhumah diterima Allah SWT, serta diampuni segala khilafnya.” Ucap Kaneishia dalam unggahannya.

Ibu dari politisi Partai Demokrat itu merupakan aktris kelahiran Bogor, Jawa Barat, pada tahun 1942. Almarhumah mengembuskan nafas terakhirnya pada Kamis ini di usia 82 tahun. Selain dari cucunya, kabar duka tersebut juga diketahui dari unggahan Dese Yusuf dalam akun Instagram-nya.

Dede Yusuf mengenang perjalanan panjang sang ibu, Siti Rahayu Effendi, dalam menghadapi sakit yang dideritanya hingga berpulang pada Hari Kamis 28 November 2024 kemarin. Menurut Dede, penyakit sang ibu bermula dari hipertensi yang tidak terkontrol. Kondisi tersebut memicu komplikasi serius, mulai dari stroke, gangguan jantung, hingga akhirnya berdampak pada fungsi ginjal.

“Hari ini setelah melewati sebuah proses 59 hari Ibu saya di ICU bertahan sampai akhirnya Tuhan memanggil.” Ujar Dede Yusuf di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Ia juga menceritakan momen awal ketika mengetahui kondisi sang ibu memburuk. Saat sedang menghadiri sebuah acara pelantikan, ia menerima panggilan video pagi-pagi.

“Tiba-tiba video call, mengatakan sudah tidak kuat. Langsung saya minta ke rumah sakit, sampai rumah sakit sempat tidak ada. Nafasnya sempat hilang, kemudian dipompa CPR, kembali lagi.” Ucap Dede.

Walau sempat stabil dan sadar hingga bisa berkomunikasi melalui video call, kondisi sang ibu terus menurun karena ginjal yang tidak lagi berfungsi. Dede mengungkapkan bahwa selama hampir dua bulan di ICU, keluarga memilih untuk tidak memberitahukan banyak orang terkait kondisi ibunya.

“Kami memang tidak memberitahu kepada banyak orang karena memang kami menganggap tidak boleh dijenguk.” Jelas Dede.

Namun, kabar kepergian sang ibunda langsung menyebar luas. Banyak kerabat, mulai dari pejabat hingga artis senior, datang melayat untuk memberikan penghormatan terakhir. Tidak hanya itu, sosok Siti Rahayu juga dikenang sebagai pribadi yang aktif di berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.

“Ibu saya sering membangun masjid bersama pengajiannya, teman-teman arisan banyak, teman-teman artis juga hadir semua.” Ungkap Dede.

Kehadiran banyak orang di pemakaman menjadi bukti betapa besar pengaruh dan kebaikan yang telah ditanamkan oleh sang ibu semasa hidupnya. Walau berat, Dede dan keluarga tetap tegar dalam menghadapi kepergian sang ibunda. Ia bahkan memastikan bahwa seluruh keluarga telah ikhlas sebelum sang ibu berpulang.

“Kita coba tanya sama semuanya, apakah sudah ikhlas atau belum. Ternyata memang masih ada satu adik saya yang belum ikhlas, ikhlasnya baru kurang lebih tiga hari yang lalu.” Jelas Dede.

Jenazah Siti Rahayu Effendi dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Iring-iringan jenazah tiba di lokasi pada pukul 13.40 WIB. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman yang dihadiri keluarga, kerabat, dan sahabat-sahabat almarhumah.

Sebagai informasi, Rahayu Effendi dikenal sebagai artis era 80-an. Ia lahir pada 30 Agustus 1942 dan memulai karier di dunia hiburan sejak 1964. Sebelum menjadi aktris, Rahayu Effendi sempat menjadi penari di Istana Bogor. Ia juga sempat menjadi pramugari untuk salah satu maskapai penerbangan di Indonesia.

Kariernya di dunia hiburan bermula ketika Rahayu berpartisipasi dalam pertunjukan Sumpah Palapa di Bali Room Hotel Indonesia yang diadakan Lasmijah Hardi. Sejak saat itu, Rahayu aktif dalam seni teater hingga menjadi aktris ternama. Beberapa film yang dibintangi Rahayu Effendi, di antaranya Ratu Amplop, Detik-detik Cinta Menyentuh, Roman Picisan, Jangan Ambil Nyawaku, Gengsi Dong, dan masih banyak lagi.