Acil Bimbo Meninggal Dunia

Personel grup legendaris Bimbo, Darmawan Hardjakusumah atau yang akrab disapa Acil Bimbo tutup usia. Acil menghembuskan nafas terakhir di usia 83 tahun akibat yang dideritanya.
Acil Bimbo diketahui meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Hari Senin, 1 September 2025 pukul 22.13 WIB.

Kabar kepergian Acil disampaikan pertama kali oleh keponakannya, Achi Hardjakusumah yang juga dikenal sebagai mantan personel band She melalui unggahan di Instagram pada Senin malam, 1 September 2025.

“Innalillahi wainnailaihi roojiuun. Selamat jalan paman kami tercinta, Acil Bimbo. Mohon doanya ya teman-teman semua untuk Mang Acil dan keluarga yang ditinggalkan.” Tulis Achi di Instagram.

Achi sendiri merupakan putri dari Samsudin Hardjakusumah atau lebih dikenal sebagai Sam Bimbo, yang merupakan kakak kandung dari Acil. Dengan demikian, ia adalah keponakan langsung dari mendiang Acil. Beliau meninggalkan seorang istri, Ernawati, empat orang anak, serta sejumlah cucu. Di antaranya adalah mantan anggota JKT48, Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara.

“Iya, betul. Saya dapat kabar langsung dari keluarga almarhum. Terakhir saya telepon istrinya kurang lebih pukul 22.15 WIB.” Ujar

Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Rully H Alfiady, menilai Acil Bimbo bukan hanya musisi legendaris tapi juga figur yang penuh idealisme. Ia menyebut Acil sebagai pribadi yang teguh dalam pendirian, berani menyuarakan kebenaran, dan sangat peduli terhadap kepentingan masyarakat Sunda.

“Selain legenda tarik suara, beliau seorang tokoh yang kukuh dan penuh idealisme. Jika sudah menyangkut kepentingan orang Sunda, beliau berani mempertaruhkan apa pun yang ia miliki.” Ucap Rully.

Pejabat daerah juga hadir menyampaikan duka, diantaranya Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan mantan Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Jenazah Kang Acil disalatkan di Masjil Al Mualimin, Jalan Agronomi, pada pulul 10.00 WIB, kemudian dimakamkan di TPU Cipageran, Cimahi pada pukul 11.00 WIB. Sekitar pukul 12.03 WIB, raungan sirine ambulans pengangkut jenazah Acil akhirnya tiba.

Pelayat yang sebelumnya sibuk masing-masing, seketika mendekat ke liang lahad di area pemakaman keluarga Hardjakusumah. Maklum, keluarga Bimbo masih keturunan tokoh sejarah Cimahi, yakni Raden Rangga Hardjakusumah, yang merupakan Demang periode 1923-1931.

Tangis keluarga pecah, mereka memandang liang lahad yang perlahan mulai ditimbun tanah. Terakhir, taburan bunga dan siraman air yang dibekal keluarga mengantar Acil Bimbo ke peristirahatan terakhirnya.

“Terima kasih semua yang sudah mau hadir, termasuk insan media. Minta doanya yang terbaik buat almarhum.” Ujar kakak sulung mendiang Acil Bimbo, Sam Bimbo.

Acil Bimbo meninggal akibat penyakit kanker paru-paru yang sudah lama dideritanya. Sebelum berpulang, Acil dan Sam tak banyak berkomunikasi, terlebih kondisi keduanya tak jauh berbeda.

“Kebetulan menjelang akhir kami ini diserang sakit, banyak tamu tidak diundang. Almarhum sakit, itu memang sebelum meninggal mulai berat. Saya juga sebetulnya sakit.” Ucap Sam.

Putri sulung Acil, Anne Kusumawardhani, mengatakan bahwa ayahnya berjuang melawan kanker komplikasi yang dideritanya. Setahun terakhir ini, Acil bahkan sudah tiga kali masuk rumah sakit.

“Bapak memang setahun terakhir ini tiga kali masuk rumah sakit. Sakitnya kanker komplikasi. Akhirnya sejak tanggal 9 dirawat, kemudian masuk ICU sampai akhirnya berpulang.” Ujar Anne saat ditemui di rumah duka, Jalan Cigadung, Kota Bandung.

Sebelum meninggal, sang ayah berpesan untuk selalu menegakkan shalat dan tetap menjaga kerukunan antarkeluarga.

“Kalau untuk kami sih kebanyakan pesannya jangan tinggalkan shalat, mengaji. Beliau juga menitipkan agar keluarga tetap rukun.” Ujar Anne.

Almarhum meninggalkan istri Ernawati dan 4 orang anak serta beberapa cucu, termasuk kedua kakak beradik mantan anggota grup idola JKT48, Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara. Wali Kota Bandung M. Farhan yang melakukan takziah ke rumah duka mengungkapkan belasungkawa kepada pihak keluarga.​

“Bandung berduka karena kehilangan Kang Acil. Beliau bukan hanya melahirkan karya fenomenal yang menjadi identitas musik pop Bandung dan Indonesia, tetapi juga sosok yang peduli pada masyarakat, budaya, dan kehidupan social.” Ucap Farhan.